Laman

Selasa, 12 Februari 2013

Assalamualaikum wr.wb
BismillahiRrohmaniRrohim..

Sahabatku saya hanya sekedar berbagi dan memgingatkan
mungkin saja diantara kita ada yang lupa.
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).” [HR Muslim].

Firman Alloh:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang bathil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih" (Q.S. Attaubah : 34)

Ingatlah, kekayaan tidak disebabkan harta yang melimpah. Namun kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan yang terdapat pada jiwa. Yaitu jiwa yang selalu qana’ah (yaitu rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, tidak merampas atau menerima uang yang jelas jelas asal usulnya dari yg tidak benar, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan, red) dan menerima dengan lapang dada setiap pemberian Allah kepadanya,
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Sungguh beruntung orang yang telah berserah diri, diberi kecukupan rizki dan diberi sifat qana’ah terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya”. [HR Muslim]

Semoga bermanfaat.